Foto : Erwin

Jakarta, Media Indonesia Raya – Gelaran Pilpres masih akan berlangsung 17 April 2019 mendatang. Tetapi Gerakan Relawan Untuk Demokrasi (GARUDA) telah berkomitmen untuk siap mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin.

Melalui acara kongkow bareng dengan relawan Jokowi-Ma’ruf Amin dan dilanjutkan dengan press conference, Garuda membedah kondisi politik nasional terkini melalui kacamata beberapa narasumber yang hadir pada acara seperti Aldrin Situmeang (SekJen Alumni Jerman), Feriko S (Sekretaris Central of Indonesian National Policy Study (CINAPS) dan Riano Osca (Ketua Umum Laskar Rakyat Jokowi).

“Kalau kita bicara tentang relawan, kita harus pahami arti sukarelawan atau volunteer termasuk tugas dan tanggung jawabnya. Jadi berbeda konsep antara relawan dengan parpol,” kata Joshua Napitupulu pada acara Kongkow Bareng dan Press Conference yang digelar di The Appolo Cafe, Hotel Ibis, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/12).

Adanya isu kebangkitan orde baru menjadi perbincangan hangat di dunia perpolitikan Indonesia saat ini.

“Yang saya sayangkan banyak kawan kita yang dulu berjuang bersama membuat perubahan malah bergabung ke kubu sebelah (Prabowo-Sandi). Saya tidak tahu apakah mereka tidak memahami histori yang harusnya kita pertanggungjawabkan kepada generasi sekarang,” lanjut Joshua.

Relawan saat ini belum memiliki kedudukan formal dibandingkan Partai Politik.

“Jika ingin eksis relawan harus sadar terhadap peranannya termasuk memahami program Jokowi. Padahal sesuai amanah Pak Jokowi relawan tetap bantu beliau, harus menjadi mata dan telinganya untuk memperbaiki negeri ini,” beber Riano.

Riano menyoroti tentang tingkat elektabilitas Jokowi dibandingkan Prabowo Subianto.

“Di hampir seluruh daerah di Sumatera Jokowi kalah dibandingkan Prabowo. Selisihnya di angka 9-10% kecuali di Jawa Barat kondisi sekarang sudah lebih baik dibandingkan Pilpres 2014 kemarin. Tapi kita Timses Jokowi-Ma’ruf Amin termasuk relawan harus bekerja keras untuk memenangkan mereka,” lanjut Riano.

Relawan Jokowi-Ma’ruf Amin yang terdaftar di Tim Kampanye Nasional (TKN) saat ini sudah berjumlah 700 organ. Namun menurut Feri relawan belum terkonsolidasi dengan baik untuk itu dia melihat kinerja Direktorat Relawan harus dievaluasi.

“Relawan harus berani menata diri, jangan merasa terpinggirkan oleh tim Kampanye Nasional. Relawan harus terpimpin padahal sudah ada Direktorat Relawan. Relawan juga harus satu komando dengan pimpinan diatasnya. Namun kenyataannya tidak begitu,” ujar Feri.

Sedangkan Aldrin Situmeang menganggap relawan Jokowi-Ma’ruf Amin tidak kreatif masih tergantung dengan logistik dari Tim Kampanye. Ia juga menyoroti sistem organisasi relawan yang kaku.

“Harusnya mereka (relawan) mampu membuka komunikasi dengan lembaga pemerintah untuk mendapatkan logistik. Organ relawan jangan hanya menunggu dan pasif. Relawan harus kreatif mencari sponsor lewat berbagai kegiatan. Relawan harus terbebaskan dari kungkungan. Supaya lebih bertanggung jawab kasih mereka tanggung jawab,” tutur Aldrin.

Menurut Aldrin Pemilu 2019 yang akan datang bukanlah peperangan antara kubu sektarian dan non sektarian.

“Saya berharap Pilpres 2019 adalah Pemilu yang berjalan jujur dan adil, membangun masyarakat, bangsa dan negara,” tandas Aldrin.(Erwin)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!