Foto : Erwin

Jakarta, Media Indonesia Raya – Didampingi suami Dwi dan putrinya Chelsea, Rachel (30) berjalan kaki membelah jalanan Ibu Kota Jakarta.

Ia berjalan mengarungi Ibu Kota dengan memegang tongkat panjang berkibarkan bendera merah putih.

Sebagai wanita yang juga seorang ibu rumah tangga ini mengaku memiliki nasionalisme tinggi.

Ia berjalan bukan sekadar menjelajah kota Jakarta dengan berjalan kaki.

Namun, jauh dari pada itu, Rachel wanita asal Manado Sulawesi Utara yang juga anggota Gerakan Jaga Indonesia ini ingin mengawal Merah Putih dan menjaga Indonesia.

“Saya berjalan kaki bersama keluarga untuk mempertahankan Merah Putih. Saya berharap aksi kami diikuti masyarakat Indonesia tetap mau berada dibawah bendera Merah Putih,” kata Rachel saat ditemui Media Indonesia Raya di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan pada Jumat (18/1/2019).

Sebelumnya Rachel beserta keluarganya berjalan kaki menempuh jarak sejauh lebih dari 18 kilometer dengan waktu tempuh lebih dari 3 jam.

“Ini hal yang luar biasa, ini dadakan dan tidak direncanakan. Idenya datang dari mbak Rachel, suaminya mas Dwi dan putrinya Chelsea dari rumahnya di ujung timur Jakarta, kurang lebih 18 kilometer. Luar biasa ini aksinya. Dan ini kita harapkan menjadi “inspiration movement” bagi warga Indonesia karena dalam kondisi bangsa kita saat ini dimana Khilafah, HTI, dan gerakan-gerakan Trans Nasional itu sedang membangun kekuatan. Maka jalan satu-satunya kita harus melawan lewat ideologi dengan mengibarkan bendera Merah Putih. Kita harapkan apa yang dilakukan mbak Rachel, mas Dwi dan Chelsea hari ini bisa membangkitkan patriotisme dan nasionalisme bangsa kita,” beber Humas Gerakan Jaga Indonesia Novy Viky Akihary kepada Media Indonesia Raya di Markas GJI, Jl. Penjernihan I No. 50, Benhil, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1/2019).

Aksi jalan kaki Rachel sebagai wujud patriotisme dan nasionalisme ini dimulai dari Polsek Duren Sawit, Jakarta Timur melalui rute Kampung Melayu melewati Kota Kasablanka (Kokas) dan berakhir di Markas Gerakan Jaga Indonesia (GJI) di Jl. Penjernihan I No. 50, Benhil, Jakarta Pusat. Dalam aksinya, Rachel dan keluarga dikawal puluhan aktivis Gerakan Jaga Indonesia yang berkonvoi menggunakan sepeda motor sambil mengibarkan sang saka Merah Putih.

“Kalau rasa patriotisme dan nasionalisme tidak dibangkitkan kembali, saya khawatir ini bisa mengurangi kemenangan Jokowi. Karena ada 3 (tiga) hal yang diporak-porandakan oleh aksi intoleran dan radikalisme. Pertama, rasa patriotisme dan nasionalisme itu sudah jatuh. Kedua, adalah kebhinnekaan. Kebhinnekaan ini sudah diacak-acak, sudah compang-camping. Kemudian yang ketiga, masalah NKRI tidak ada daerah saat yang tidak mengibarkan bendera hitam saat ini. Itu ada dimana-mana. Ini tanggung jawab semua rakyat untuk mengembalikan ini lagi. Salah satunya itu tadi dengan aksi mengawal bendera Merah Putih yang dilakukan oleh GJI itu adalah untuk mengembalikan patriotisme dan nasionalisme,” tandas Budi Djarot.(Win)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!