Besli Pangaribuan, Damy Matheus Heezen, Sultan Sepuh XIV Cirebon, P.R.A. Arief Natadiningrat, Melva Elfrida saat pada penandatanganan MoU 19 September 2019 bertempat di Istana Kasepuhan Cirebon. Foto: Istimewa

Jakarta, Media Indonesia Raya – Sultan Sepuh XIV, P.R.A. Arief Nataningrat mewakili Kasepuhan Cirebon bersama Damy Matheus Heezen, sebagai perwakilan untuk Indonesia dari The World Economic Summit (KTT Ekonomi Dunia), sebuah Konferensi International yang mengusung pembangunan berkelanjutan) melaksanakan langkah awal pengembangan Taman Wisata seluas 100 ha dalam sebuah Memorandum of Understanding (MoU).

Penandatangan MoU dilaksanakan pada 19 September 2019 bertempat di Istana Kasepuhan Cirebon.

Pengembangan wisata ini mengingat
sejarah panjang dan kekayaan budaya Kasepuhan Cirebon sebagai salah satu kerajaan tertua di
Indonesia yang dianggap perlu dilestarikan dan dikembangkan untuk masa mendatang.

Sebagai pendiri World Economic Summit, Sensei Raj, dengan senang hati mendukung inisiasi
pembangunan berkelanjutan yang menguntungkan masyarakat di Cirebon akan memulai
proyek pertama dalam disain, pengembangan, pendanaan, integrasi teknologi, konstruksi dan
kebutuhan operasional lainnya dalam mengimplementasikan solusi pembangunan berkelanjutan terbaik, sebagai visi bersama antara Sultan Sepuh XIV, P.R.A. Arief
Natadiningrat dan World Economic Summit.

Damy selaku Country Direktur WES Indonesia menegaskan bahwa WES akan bekerjasama dengan Aim Green Indonesia dalam mengembangkan Theme Park untuk Kasepuhan Cirebon tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk peningkatan kehidupan warganegara sesuai 17 Target Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDG’s).

Selanjutnya Aim Green Indonesia dalam mengusung program tersebut akan bekerjasama dengan partner globalnya yang concern dalam pembangunan berkelanjutan.

“Implementasi program juga mencakup alih teknologi, manajemen, pemasaran global dan lain sebagainya”, tegas Sultan Sepuh Arief.

Selain pengembangan Theme Park, diharapkan dapat berkaitan dengan sistem-sistem yang lain, seperti pengelolaan limbah, energi terbarukan, rekayasa infrastruktur cerdas dan metode pengembangan lainnya. Pada akhirnya diharapkan rangkaian kegiatan ini dapat berkembang menjadi komunitas yang berkembang sepanjang generasi.(Win) 

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!