Foto: Istimewa

Lombok Tengah, Media Indonesia Raya – Menyambangi Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Kelas IIB Lombok Tengah (Lapaska), Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami melakukan penebaran benih ikan di wisata kolam pancing yang juga kawasan asimilasi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam rangka menyumbangkan Penghasilan Negara Bukan Pajak (PNBP) melalui Budidaya Perikanan, Minggu (8/12).

Dihadapan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah dan jajaran Pimpinan Tinggi Pratama Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia NTB (Kanwil Kemenkumham), Utami mengutarakan bahwa saat ini PNBP Pemasyarakatan yang dihasilkan dari kreativitas dan keahlian WBP sudah mendekati 9 miliar.

“PNBP kami (red-Pemasyarakatan) sudah hampir 9 miliar. Ini peningkatan yang sangat signifikan dan dinilai oleh Kementerian Keuangan adalah suatu prestasi,” tutur Utami saat memberikan sambutan kegiatan penebaran benih ikan.

Lebih lanjut, Utami mengatakan akan membangun restoran di area tersebut agar menjadi sumber PNBP dan berhadap pemerintah memberikan atensi.

Ia juga berujar bahwa hal ini dilakukan untuk mendukung program Gubernur terkait dengan wisata yang akan dikembangkan diwilayahnya.

“Kami mendukung program Pak Gubernur. Kami akan siapkan kuliner dan souvenir yang dihasilkan dari warga kami (red-WBP) melalui karya dan keahliannya masing-masing”, ucap Utami.

Selain itu, ia juga menyebut bahwa penggunaan limbah kerang menjadi cuklik yang telah diproduksi oleh para WBP selama ini juga merupakan upaya Pemasyarakatan untuk mendukung sektor pertanian dan perkebunan asli Lombok untuk pelestarian lingkungan.

Kunjungananya kali ini ke pulau seribu masjid tersebut, selain melakukan penebaran benih ikan, ia juga memberikan pengarahan dan penguatan kapasitas terhadap petugas Pemasyarakatan se-NTB yang dilaksanakan di Aula Kanwil Kemenkumham.(Win) 

By admin

One thought on “Kejar Target PNBP 9M, Dirjenpas Tebar Benih Ikan Besama Gubernur NTB”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!