Foto: Istimewa

Jakarta, Media Indonesia Raya – Revolusi industri 4.0 mendorong terjadinya disrupsi dalam berbagai bidang yang memberikan tantangan dan peluang, termasuk bagi pelaku usaha Convenience Store. Sekitar tahun 2017 yang lalu masyarakat Indonesia dikejutkan dengan tutupnya seluruh gerai Seven Eleven menjadi cermin sulitnya peritel dengan model Convenience Store untuk tumbuh. Sevel bukan satu-satunya convenience store yang menjadi korban, tetapi masih banyak peritel dengan model tersebut yang merugi dan meredefinisi bisnisnya.

Di tengah perubahan yang terjadi begitu cepat akibat disrupsi. Tren perkembangan teknologi juga sedikit banyak mempengaruhi pelaku usaha Convenience Store untuk melakukan redefinisi model bisnisnya. Salah satunya adalah FamilyMart.

Di era disrupsi 4.0 yang ketat persaingan FamilyMart perlahan tapi pasti terus menambah cabang tokonya. Sampai akhir tahun 2019 ini, dan tahun 2020 merek dagang ritel asal Jepang tersebut menargetkan akan menambah 250 toko baru di area Jabodetabek.

Hal itu dikemukakan Wirry Tjandra, CEO FamilyMart Indonesia, saat berbincang dengan para media di salah satu gerai Family Mart yang berlokasi di Wisma Nusantara, Jakarta.

“FamilyMart mulai hadir sejak 2012, sampai akhir tahun ini kita targetkan mencapai toko ke-200, ini sebagai bukti bahwa bisnis kami terus tumbuh secara positif. Hingga tahun 2020 nanti kami menargetkan bertambah hingga 250 toko lagi sudah beroperasi di Jabodetabek,” ujar Wirry.

Menurutnya, pembukaan gerai FamilyMart disebabkan banyaknya permintaan sekaligus peluang usaha di kawasan Jabodetabek, terutama untuk wilayah Bogor, dan Jakarta Timur. Selain itu, ia menambahkan, FamilyMart juga telah mengambil alih sejumlah tempat bekas gerai Seven Eleven dan Star Mart.

“Kami telah men-take over 13 Sevel, dan 49 Star Mart. Ke depannya kami berencana akan membeli lagi bekas Sevel itu untuk memperkuat bisnis kami,” tambahnya.

Segmen Pasar 

Wirry mengemukakan bahwa FamilyMart yang memiliki pendekatan yang berbeda dengan gerai sejenisnya yang tutup. Ia mengatakan FamilyMart mengusung fleksibilitas. Produk yang dijual di setiap gerai disesuaikan dengan karakteristik konsumen di area masing-masing.

“Kami sangat fleksibel, kami memperhatikan lokasi, misalkan di perkantoran karakteristik kebutuhan orang di sana seperti apa, barang yang dijual akan berbeda dengan yang di apartemen misalnya. Jadi ada beberapa tipe store. Kalau gerai yang tutup itu kan produk yang dijual sama semua di seluruh area,” ungkap Wirry.

Peduli Lingkungan (Kampanye Go Green) 

Terkait tentang lingkungan, Wirry menjelaskan FamilyMart mempunyai lebih dari 150 gerai atau outlet yang komit untuk menggunakan produk ramah lingkungan untuk mendukung program pemerintah dengan mengurangi sampah plastik sebesar 70% hingga tahun 2025.

“Sampah plastik telah menjadi prioritas kami, karena isu ini penting dan sensitif di Indonesia, terutama melihat dampak sampah yang sangat memprihatinkan. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup sendiri terus melakukan upaya mengurangi sampah plastik yang dibuang ke laut, dan sampah plastik itu bisa terurai sampai 20 -200 tahun kedepan, dan kita tidak ingin anak cucu kita terganggu karena sampah plastik yang terurai itu menjadi mikroplastik yang kemudian jadi plankton yang dikonsumsi ikan dan ikan tersebut ditangkap oleh nelayan kemudian dijual kembali lalu dimakan,” papar Wirry.

“Untuk itulah kami Familymart ada gerakan 4R yaitu Reduce, Reuse, Replace dan Recycle yang tujuan utamanya mengurangi sampah, dan melibatkan peran masyarakat supaya menerapkan pola hidup bersih dan bebas sampah plastik dalam membantu program pemerintah dan turut mengedukasi masyarakat tentang bahaya sampah plastik bagi lingkungan jaringan waralaba convenience store,” imbuhnya Wirry menambahkan.

Selain itu, menurut dia FamilyMart sendiri telah membuat dan menggunakan sedotan 100 persen minuman non plastik terbuat dari bahan kertas sehingga mudah terurai dan ini merupakan kreasi dari FamilyMart Indonesia.

“Target kami adalah menjual minuman beserta gelas yang bisa dipakai terus menerus dengan desain yang menarik sehingga konsumen tertarik membeli minuman kopi kita. Tentunya konsumen yang beli akan mendapat potongan harga seribu rupiah untuk setiap pembelian kopi dengan reusable cup, jadi satu gelas kopinya hanya sebelas ribu rupiah,” tutur Wirry.

Lebih lanjut Wirry menambahkan promo ini berlaku untuk pembeli yang datang ke FamilyMart dengan cara menukarkan gelas kopi dari toko manapun untuk ditukarkan dengan reusable cup dari FamilyMart.

“Konsumen mendapat potongan harga sebesar 25 persen. Karena kita ingin toko kopi lain mengikuti kita untuk tidak menggunakan gelas plastik lagi. Jadi harganya cukup Rp.13.000,00 saja. Sedangkan harga kopi kami Rp.12.000,00, dengan memakai cup dari kami maka pembeli otomatis mendapat potongan harga menjadi Rp.11.000,00,″ jelas Wirry sambil tersenyum.

Sebagai bentuk keseriusan FamilyMart pada pelestarian lingkungan, Wirry mengungkapkan di setiap gerai toko FamilyMart ada satu staff yang memakai kostum warna hijau bertugas untuk menjelaskan ke konsumen FamilyMart tentang peduli akan lingkungan (Go Green).

Pertumbuhan Bisnis Dengan Teknologi Digital 

Selain itu, terkait pertumbuhan bisnis FamilyMart, dia berharap dengan politik yang stabil seperti ini, mereka pada tahun depan optimis mencapai target dua digit terutama lewat penggunaan teknologi digital.

“Kami percaya dengan implementasi Teknologi Digital akan membantu bisnis kami terus tumbuh dimana sekitar 2000 pengunjung gerai FamilyMart per harinya yakni 30% nya sudah mendapatkan layanan digital. Tahun ini saja penjualan kami meningkat sekitar 10-15 %. Sedangkan antrian pengunjung semakin berkurang, dan peluang memperoleh konsumen baru semakin besar. Sesuai dengan tagline yang kami punya #Tidakperluantrilagi,” ujar Wirry.

Untuk sistem pembayaran FamilyMart juga menerapkan teknologi T-cash yang bekerja sama dengan Bank BNI. Waralaba FamilyMart saat ini dimiliki oleh FamilyMart Company Limited dengan jumlah toko lebih dari 20 ribu yang tersebar di Jepang, Tiongkok, Taiwan, Thailand, Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia. Lisensi FamilyMart di Indonesia dimiliki secara tunggal oleh PT Fajar Mitra Indah.

Filosopi Kekeluargaan Kunci Bisnis FamilyMart

Untuk mendukung operasional bisnisnya FamilyMart menerapkan slogan #Well come to our Family#.

“Slogan ini kami terapkan diseluruh gerai toko FamilyMart. Inti dari filosofi ini bagaimana kita membangun suasana kerja dengan penuh kekeluargaan. Di FamilyMart, manajemen dibangun untuk tidak mencari kesalahan seseorang, tapi bagaimana mencari solusinya. No body perfect, karena setiap orang pernah berbuat kesalahan. Malah kita ragu kepada karyawan yang tidak pernah berbuat salah, berarti dia mungkin tidak mengerjakan apapun karena takut salah. Jadi dari top management ke bottom mulai dari saya, manajer, ke seluruh divisi, harus menerapkan prinsip bekerja yang sama yaitu kekeluargaan. Kalau mereka kerja sudah tidak bahagia maka hasilnya jelas tidak akan maksimal. Karyawan harus bahagia dalam kerja mereka, itu yang utama. Karena kami ini rata-rata separuh waktunya dihabiskan bekerja di kantor,” pungkas Wirry.(Win) 

By admin

21 thoughts on “Terapkan Sistem Service Digital, FamilyMart Optimis Tumbuh Double Digit”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!