Foto: Istimewa

Jakarta, Media Indonesia Raya – Tanggal 17 Agustus 2022 bangsa Indonesia merayakan HUT Kemerdekaannya yang ke -77.

Makna 77 tahun Indonesia Merdeka bagi organisasi masyarakat pejuang yang menamakan dirinya sebagai Bakti Nuswantara adalah memiliki nilai-nilai spiritual.

“Kalau kembali kembali kepada ajaran dan iman kita masing-masing maka angka 7 itu bernilai spiritual karena Tuhan menciptakan alam semesta ini, dan manusia itu punya waktu selama 6 hari. Hari ke 7 adalah hari peristirahatan atau rest, bebas dari rasa takut dan khawatir,” ungkap Ketua Umum Bakti Nuswantara, Kombes Pol (Purn) Kharles Simanjuntak pada acara press conference dengan tema ‘Indonesiaku, Engkau Mau Kemana’, di Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Berangkat dari tema press conference sore hari ini, yakni “Indonesiaku, Engkau Mau Kemana ?”, Kharles mengemukakan angka double 7 (77 tahun) itu sendiri bermakna sebagai puncak hilangnya rasa takut dari akan bahaya Covid-19, Narkoba, Korupsi, Kriminal, Kemiskinan dan lain-lain.

“Oleh karena itu perlunya kita kembali kepada tujuan bernegara yang diamanatkan oleh leluhur di dalam Pembukaan UUD 1945 yakni Merdeka, Berdaulat, Adil dan Makmur,” jelasnya.

Khales melanjutkan, Merdeka, artinya bangsa Indonesia bisa menentukan arah untuk melangkah, kemudian Berdaulat berarti sebagai bangsa, Indonesia menentukan kebijakannya sendiri sesuai aspirasi dan nilai-nilai luhur bangsa. Sedangkan Adil sebut dia, aparat di instansi penegak hukum seperti Polisi, Jaksa, Hakim dan Advokat sudah menegakkan keadilan dalam tugasnya sehari-hari, dan itu dirasakan oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah.

“Makmur itu berarti segala kekayaan alam dimiliki bangsa ini kiranya bisa dinikmati oleh seluruh rakyat secara merata. Yang menjadi pertanyaan apakah selama 77 tahun Indonesia Merdeka, kita telah bebas dari ketakutan akan intervensi asing atau elit global ? kekayaan alam hanya dinikmati oleh segelintir orang ?. Inilah menjadi renungan kita bersama agar tujuan dan nilai-nilai luhur tersebut sudah kita raih atau mendekati kepada tujuan saat bangsa dan negara ini didirikan,” ujarnya.

Jika tujuan dan nilai-nilai luhur bangsa belum bisa diraih atau dicapai, Kharles berharap sudah saatnya seluruh stack holder, dan pemangku kebijakan di negara ini untuk segera melakukan koreksi dan perbaikan.

“Pertama, bertobat dari dosa dan kesalahan. Kedua, Memohon hikmat dari Tuhan Yang Maha Esa untuk dapat mewujudkan cita-cita luhur sebagai bangsa yang Merdeka, Berdaulat, Adil dan Makmur,” jelasnya.

Terakhir, Kharles menghimbau agar seluruh kompenen masyarakat berpartisipasi aktif dalam mempersiapkan dan memilih pemimpin terbaik pada Pemilu 2024 yang akan datang.

“Sudah saatnya kita memilih dan menentukan sosok pemimpin yang takut akan Tuhan, berhikmat dan peduli akan penderitaan rakyat,” tandas Kharles.

Sekilas Ormas Bakti Nuswantara

Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Bakti Nuswantara ini lahir dan berdiri tepat pada Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2021 lalu. Saat ini, di usianya yang relatif belum genap 1 tahun, Bakti Nuswantara dipimpin oleh Kombes Pol (Purn) Khalres Simanjuntak sebagai Ketua Umum, dan E.H. Aini Pattihahuan sebagai Sekretaris Jenderal, serta beralamatkan di Jl. Tebet Barat Dalam IX No. 13, Jakarta Selatan (Kantor Dewan Pimpinan Pusat)(Win/Red)

By admin

One thought on “Refleksi 77 Tahun Indonesia Merdeka, Ormas Bakti Nuswantara: Sudahkah Terwujud Cita-Cita Luhur Bangsa ?”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!