Foto: Istimewa
Jakarta, Media Indonesia Raya – Aktivis Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang tergabung dalam Forum Kabah Membangun (FKM) melakukan ziarah ke makam pendiri PPP di TPU Tanah Kusir, Jakarta.
Makam yang diziarahi yaitu HMS Mintaredja, SH (Parmusi), Rusli Halil (Perti) dan Anwar Tjokroaminoto (Syarikat Islam).
Dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Sekjen FKM Hasan Husaeri Lubis yang didampingi Bendahara FKM Irene Rusli Halil menyebutkan ziarah ke makam tokoh fusi PPP dimaksudkan sebagai ujud terima kasih kader-kader PPP terhadap tokoh pendiri nya yang telah meletakkan fondasi yang kuat terhadap keberadaan PPP yang pada hari ini tanggal 5 Januari 2023, PPP tepat 50 tahun.
Hasan Husaeri menambahkan sebagai kader penerus perjuangan para tokoh tersebut, seyogyanya semua kader PPP di dalam suasana Milad 50 tahun PPP melakukan napak tilas pemikiran dan perjuangan para pendiri partai.
“Perjuangan mereka sungguh sangat berat, khususnya menghadapi kehidupan di zaman pemerintahan orde baru yang represif terhadap PPP khususnya, ” katanya.
Nah di era yang sekarang, khususnya di era keterbukaan yang relatif aman bagi kader PPP, saat inilah seharusnya nilai-nilai idealisme tujuan berdirinya PPP diwujudkan, khususnya oleh pemegang tampuk kekuasaan di tubuh PPP, mulai dari tingkat DPP hingga pengurus ranting.
Berkaitan dengan itu, FKM juga mengadakan Diskusi dan Konferensi Pers dalam Rangka Hari Lahir PPP “Refleksi Setengah Abad PPP” di D’UUS Coffee, Jl. Cipinang Cempedak IV No. 11, Jakarta Timur, Hari Kamis 5 Januari pukul 12.00.
Hadir sebagai pembicara:
Irene R Rusli (Salah satu anak Pendiri Fusi PPP), Hasan Husaeri Lubis (Sekretaris Jenderal Forum Ka’bah Membangun), Dr. Anwar Sanusi (Waketum FKM), Dr. Husnan Bey Fananie (Mantan Dubes LBBP RI untuk Azerbaijan), Dr. TB. Massa Dja’far (Tokoh Masyarakat dan Dosen), Anak² Deklarator Fusi PPP, Dr. Ahmad Yani (Mantan Anggota DPR RI FPPP), Dr. Endin A.J. Soefihara (Mantan Ketua Fraksi DPR RI PPP).
Dalam forum diskusi dan konferensi tokoh sekaligus pendiri Forum Ka’bah Membangun (FKM), Anwar Sanusi, mendesak agar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) segera menggelar Muktamar Luar Biasa. Hal itu dirasa penting untuk mengukuhkan status Muhammad Mardiono yang masih menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum agar menjadi Ketua Umum.
Menurut Anwar, tidak ada istilah Plt dalam UU Nomor 7 tahun 2007 tentang Pemilu. Sehingga, Anwar khawatir PPP digugat keabsahannya sebagai peserta Pemilu 2024.
“Itu yang kami khawatirkan ada yang menggugat, dari internal partai mungkin tidak, tapi eksternal partai lain bisa. Kalau digugat karena bertentangan dengan UU dan dikabulkan oleh MK, PPP tidak bisa nyaleg,” kata Anwar saat ditemui di kawasan Jakarta Timur, Kamis, 5 Januari 2023.
Anwar yang juga menjabat sebagai Wakil Majelis Pakar PPP itu mengaku sudah menyampaikan keresahannya ini kepada Mardiono. Namun, Mardiono menyebut status Plt yang disandangnya tidak dipermasalahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara Pemilu 2024.
“Saya kemudian berbicara dengan Ketua KPU Hasyim Asy’ari, dia bilang kalau mau tuntut (aturan itu), tunt saja ke Kemenkumham karena KPU bekerja berdasarkan Kemenkumham. Tapi kan siapa tahu Kemenkumhamnya itu bertentangan dengan UU Pemilu,” kata Anwar
Jamin Mardiono tetap Ketua Umum PPP
Anwar menyebut desakan menggelar Muktamar Luar Biasa itu bukan untuk menumbangkan Mardiono, tetapi sebaliknya. Ia menyebut memang bisa ada calon Ketua Umum lain yang diajukan dalam Muktamar, namun menurut Anwar nama Mardiono dijamin menjadi sosok pilihan kader.
“Ketika pemilihan Romy (Romahurmuziy) jadi Ketua Umum, itu wilayah banyak yang memilih Mardiono. Tapi saat itu Mardiono tidak percaya diri untuk maju,” kata Anwar.
Mardiono dipilih melalui Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) bertemakan “Konsolidasi dan Sukses Pemilu 2024”. Mukernas tersebut dihadiri ketua dan sekretaris dari 27 DPW PPP se-Indonesia pada 5 September 2022.
“Saya menerima amanah yang diputuskan dalam rapat pengurus harian untuk mengisi jabatan Plt. Ketua Umum PPP. Atas dukungan dan doa para kiai yang ada di majelis ini, bismillah saya akan bekerja keras agar PPP bisa bangkit di Pemilu 2024,” kata Mardiono.
Namun, jabatan Mardiono sebagai Ketua Umum masih berstatus Plt. Sebab pemilihan Ketua Umum di PPP harus melalui Muktamar, bukan Mukernas.(Win/Red)