Foto : Erwin

Jakarta, Media Indonesia Raya – Kegiatan pembinaan peningkatan kemampuan Satnonkowil terpusat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan di bidang teritorial khususnya kemampuan intelijen teritorial.

Hal tersebut disampaikan Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat (Aster Kasad) Mayjen TNI Supartodi dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Danpusdikter Pusterad Kolonel Inf Rochadi pada pembukaan Pembinaan Peningkatan Kemampuan (Binkatpuan) Satnonkowil gelombang II tahun 2018, di Pusdikter, Cimahi, Senin (24/9/2018).

Aster Kasad mengatakan, salah satu dinamika kehidupan masyarakat yang mengemuka saat ini, adalah tumbuh dan berkembangnya paham radikal dan berbagai ajaran yang menyimpang terhadap konstitusi maupun dari ajaran agama yang benar.

Selain itu, prajurit Satnonkowil TNI AD memiliki peran yang signifikan dalam mendukung peran TNI AD dalam menjalankan fungsinya sebaga Pembinaan Teritorial dalam mewujudkan kekuatan wilayah pertahanan (Wilhan) yang tangguh, khususnya dalam menghadapi Kejahatan terorisme, radikalisme, penyalahgunaan narkoba maupun cyber crime yang memanfaatan kecanggihan tekhnologi informasi.

“Pelatihan ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan para prajurit Satnonkowil dalam rangka membantu tugas pokok Satkowil TNI AD untuk meminimalisir berbagai gangguan keamanan negara di wilayah NKRI guna mewujudkan kekuatan wilayah pertahanan aspek darat yang tangguh. Kita tidak boleh lengah dan hilang kewaspadaan,” ucapnya.

Lebih lanjut alumni Akmil 1985 ini menambahkan, kejahatan-kejahatan tersebut telah menembus hingga ke berbagai lini lapisan masyarakat, yang berdampak terhadap keselamatan serta keutuhan bangsa Indonesia.

“Sesuai dengan UU No 34 Tahun 2004 tentang TNI khususnya pasal 7 mengenai tugas pokok TNI, TNI AD mempunyai tanggung jawab untuk menjaga keutuhan dan keselamatan bangsa dari berbagai ancaman yang terjadi saat ini maupun di masa yang akan datang,” sambungnya.

Majyen TNI Supartodi juga mengingatkan kepada seluruh peserta untuk menggali dan mencari sumber informasi yang kredibel untuk mencegah secara dini potensi ancaman supaya tidak meluas.

“Sebagai badan pengumpul keterangan atau Bapulket dan untuk mencegah perluasan dampaknya, kalian harus mencari dan menggali berbagai informasi terkat dengan hakekat ancaman secara dini. kita telah dididik menjadi unsur intel yang mampu mencermati, mempelajari serta menganalisa serta memprediksi fenomena yang sedang berkembang,” terangnya.

Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan selama 6 (enam) hari ini, merupakan tindaklanjut dari program Kasad Jenderal TNI Mulyono dalam rangka revitalisasi dan penguatan Fungsi Utama TNI AD di bidang Pembinaan Teritorial.(Erwin)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!