Foto : Erwin

Jakarta, Media Indonesia Raya – Peristiwa penganiayaan aktivis sosial dan mantan tim sukses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga mendapat perhatian para tokoh muda NTT yang tergabung dalam Relawan Jo’mari Flobamora.

Darius Boling yang merupakan anggota Relawan Jo’mari Flobamora menganggap ada yang janggal pada kasus penganiayaan Ratna Sarumpaet dan Prabowo sebagai calon pemimpin bangsa malah ceroboh membenarkan berita hoaks tanpa melalui prosedur penggalian data dan fakta sehingga masyarakat merasa dibohongi akibat berita tidak berdasar tersebut.

“Kasus hoaks Ratna Sarumpaet yang sedang berkembang itu terlihat banyak kejanggalannya, beliau ini cukup terkenal di negeri ini tapi waktu kejadian penganiayaan dan pengungkapannya rentangnya jauh, jadi saya lihat ini ada permainan disitu. Jika kejadian ada di bandara seharusnya pasti ada yang lihat dan merekam, mengirim videonya ke publik. Tidak mungkin situasi bandara itu sepi jadi janggal ada permainan, tapi karena gerak cepat kepolisian permainan mereka bisa digagalkan, sambil mereka melempar batu sembunyi tangan. Jadi pada kasus ini harus ada yang dikorbankan yaitu Ratna Sarumpaet, daripada semuanya mereka jadi korban, satu orang dikorbankan, kalaupun ada strategi lain cuma mereka pelaku yang tahu. Bagi kami generasi milenial yang bergabung di Jo’mari NTT ini saya melihat ada kejanggalan, jadi ada yang mengatakan Pak Prabowo itu bukan orang yang sembarangan, dia khan pernah aktif di dunia militer seharusnya dia khan ahli strategi. Dia harusnya lebih tahu dan mencari tahu kasus penganiayaan itu benar atau tidak tapi dia malah menggelar jumpa pers. Sehingga masyarakat terkecoh, mengira kasus penganiayaan itu benar. Pada akhirnya masyarakat tertipu, saya juga ikut merasa tertipu. Masak sosok pemimpin macan asia bisa tertipu oleh yang bukan. Sebagai kaum muda saya merasa tertipu oleh publik figur yang seharusnya menjadi contoh dan role model, ternyata gagal menjadi panutan kami generasi bangsa ini. Dan ada juga tokoh NTT yang menyinggung bahwa disekitar Pak Jokowi ada preman. Bagi kami warga NTT apapun yang dikatakan tokoh itu tidak bisa mewakili masyarakat NTT. Karena dia berbicara atas nama pribadinya. Jadi siapa masyarakat NTT yang dia wakili ? Dia memang wakil legislatif asal NTT, tapi kami melihat itu tidak mewakili suara kami. Tapi lebih kepada kepentingan-kepentingan pribadi tokoh tersebut,” sesal Darius saat diminta pendapatnya oleh Media Indonesia Raya di Sekretariat Relawan Jo’mari Flobamora, Jl. Alternatif Cibubur km 1 No. 18 A Harjamukti, Cimanggis Depok, Jawa Barat, Sabtu (6/10).

Sedangkan anggota Relawan Jo’mari Flobamora lainnya Gerson Sangi menganggap pernyataan seorang tokoh asal NTT terkait berita hoaks patut disesali dan dia melihat pernyataan tersebut bukan mewakili masyarakat NTT.

“Saya menganggap bahwa kasus ini sebaiknya ditangani tim hukum, khususnya tim hukum capres dan cawapres kedua belah pihak. Dan khususnya untuk capres dan cawapres Prabowo saya tidak akan menanggapi itu. Tapi yang perlu saya tanggapi bahwa ada seorang tokoh politik dari NTT yaitu BKH adalah wakil dari NTT yang memberikan komentar di media sosial mengatakan bahwa itu Pak Jokowi memelihara preman, sengaja untuk memelihara preman untuk menganiaya RS ini sangat kami sesalkan pernyataan seorang tokoh politik dari NTT bahwa kami ini adalah warga NTT yang berada di Jabodetabek, kami sangat menyesali itu, itu yang pertama. Karena beliau sendiri adalah putera NTT yang mewakili suara kami masyarakat NTT. Sedangkan di Jabodetabek itu sendiri khususnya di komunitas Flobamora Jabodetabek jarang sekali kami ketemu beliau ini. Bahkan untuk ketemu sekalipun kami susah. Ini yang sangat kami sesalkan bahwa pernyataan beliau itu yaitu memelihara preman, sengaja melaporkan penganiayaan, itu sebenarnya pernyataan beliau sendiri tidak bisa dikatakan mewakili masyarakat NTT. Jadi sekalipun dia berasal dari NTT tapi pernyataannya itu tidak mewakili suara masyarakat NTT. Itu adalah pernyataan pribadi. Jadi itu yang sangat kami sesalkan sekali. Jadi kami himbau kepada seluruh masyarakat NTT khususnya kepada kaum muda NTT, saya mewakili kaum muda NTT saya menghimbau pilihlah pada periode berikutnya wakil rakyat yang benar-benar mewakili suara rakyat. Khususnya suara rakyat NTT Flobamora. Karena selama ini masyarakat NTT seolah-olah telah terbodohi dengan sikap wakil rakyat yang terpilih. Setelah terpilih mereka lupa memperhatikan rakyat yang memberikan suaranya kepada mereka. Jadi saya menghimbau NTT khususnya muda-mudi marilah kita berpikir kritis untuk lebih memperhatikan pada figur yang akan maju ke DPR RI pada periode 2019,” ujar Gerson.

Saat ini Polda Metro Jaya resmi menahan Ratna Sarumpaet terkait penyebaran berita bohong atau hoaks soal penganiayaannya. Dia ditahan di rutan Mapolda Metro Jaya selama 20 hari ke depan.

Sedangkan Ratna Sarumpaet akibat ulahnya tersebut dijerat Pasal 14 UU Nomor 1 tahun 1946 tentang Hukum Pidana. Dia juga disangka melanggar Pasal 28 ayat 2 UU ITE.(Erwin)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!