Foto: Istimewa

Jakarta, Media Indonesia Raya – Forum Relawan Demokrasi (Foreder) menggelar Webinar Refleksi Akhir Tahun Foreder (Kaleidoskop Jokowi) Tahun 2020, Rabu (30/12/2020).

Webinar ini diselenggarakan di Jakarta dengan menggandeng narasumber seperti Kepala KSP Jenderal TNI Dr. H. Moeldoko, S.I.P., Menteri Koperasi & UMKM Drs. Teten Masduki, Menteri Sosial Dr. Ir. Tri Rismaharini, M.T., Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P. serta Staf ahli BPKM Dr. Indra Darmawan.

Diselenggarakan secara virtual melalui app video conference Zoom Meeting, ada sekitar 50 peserta yang hadir.

Teten Masduki yang menjadi salah satu pemateri dalam diskusi virtual tersebut mengatakan penghujung tahun 2020 merupakan momentum yang tepat untuk merefleksikan terkait hadirnya disruptive pandemik Covid-19 yang bersifat ekstra ordinari dan tidak bisa diprediksi yang menciptakan resesi global bukan hanya Indonesia tapi juga 220 negara.

“Dari data outlook riset dunia menunjukkan rata-rata pertumbuhan negara-negara di dunia terkontraksi -4,2 % sampai -5,2 % lewat data OICS, World Bank dan IMF. Sedangkan di Indonesia BPS sudah mencatat pertumbuhan ekonomi di kuartal III itu -3,39 %. Namun demikian perekonomian bergerak membaik tumbuh sebesar 5,05 % . Dari kuartal ke kuartal pemerintah yakin dengan tren ini kembali ke target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 % di tahun 2021 (data resmi) dapat dicapai. Tentunya itu semua sangat bergantung dengan efektifitas pengendalian Covid-19 termasuk strategi vaksinasi,” ungkapnya.

Lebih lanjut Teten mengemukakan terkait situasi ekonomi yang belum pulih 100% terutama di kuartal I tahun 2021.

“Beberapa kebijakan yang cukup efektif untuk melindungi UMKM yang terdampak untuk bisa tetap berusaha menggerakkan perekonomian nasional masih akan kita lanjutkan. Saya kira di Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sudah ada pembahasan cukup intens beberapa program yang sekarang sudah berjalan cukup baik seperti restrukturisasi pinjaman ke UMKM yang terutama sudah bankable itu akan diteruskan kembali, KUR tahun depan sudah kita bahas platform nya dinaikkan menjadi Rp 253 triliun. Sedangkan saat ini Rp 193 triliun dengan rasio penyerapannya mencapai 99 %,” jelasnya.

Adapun Ganjar Pranowo yang menjadi salah satu pemateri dalam diskusi tersebut menyampaikan tentang fakta dan data kasus pandemik Covid-19 di wilayah Jawa Tengah. Dari data real time per 30 Desember 2020 yang ditampilkan melalui slide, Ganjar memaparkan data suspek Covid-19 di wilayah Jawa Tengah 91.231 orang yang terkonfirmasi berbanding 79.828 orang menurut data nasional (ARTC 19).

“In case ini tinggi sekali. Data suspek Covid-19 untuk propinsi Jawa Tengah itu jauh lebih tinggi dibandingkan data nasional. Ini adalah fakta, sekaligus realita. Ini adalah pesan moral yang bisa kita berikan kepada publik bahwa kita semua harus hati-hati.

Menurutnya Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri maka butuh dukungan anggota masyarakat termasuk relawan Foreder untuk melakukan satu sosialisasi terus menerus.

“Kita sendiri juga harus aware, paham kira-kira apa yang harus kita lakukan dari diri kita masing-masing untuk bisa berkontribusi mencegah agar wabah ini tidak menular lebih panjang, lebih banyak. Solusinya terapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan,” ujarnya.

Terkait Vaksinasi Ganjar mengemukakan pentingnya peran tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi profesi kesehatan dan pimpinan perguruan tinggi.

“Pastinya kami akan fokus kepada beberapa langkah persiapan vaksinasi seperti pembentukan kelompok kerja tingkat nasional dan kabupaten/kota, sosialiasi untuk mengantisipasi isu anti vaksin, penguatan SDM kepada petugas fasyankes dan TNI-Polri, data sasaran dan pengisian mikroplanning, dan distribusi ke kabupaten/kota di seluruh Jawa Tengah,” jelasnya.

Sementara itu Tri Rismaharini mengatakan tugas utama Kementerian Sosial saat ini adalah fokus kepada perbaikan data disamping mengaktifkan dan menggerakan kembali balai-balai sosial yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

“Fokus kita saat ini pada adalah memperbaiki data penerima bantuan harus terdistribusi dan terdeliver dengan benar. Selain itu harus ada kontrol atau pengawasan, artinya target atau sasaran penerima bantuan itu benar dan sudah terdeliver dengan baik sehingga output dan outcome nya juga tecapai. Sesuai instruksi Bapak Presiden pada minggu I bulan Januari 2021 kami harus memastikan bantuan sudah diterima oleh masyarakat. Selain itu kami juga akan fokus kepada pembenahan internal organisasi sehingga nantinya program bantuan yang dicanangkan oleh pemerintah tercapai sesuai target yang ditetapkan,” kata Tri Rismaharini.

Aidil Fitri selaku Ketua Umum Foreder juga hadir memberikan sambutan dan support atas terselenggaranya webinar ini.

Menurutnya, penting untuk mengadakan diskusi webinar ini sebagai Ketua Umum Foreder Aidil Fitri harus menyampaikan aspirasi para pengurus Foreder dari seluruh Indonesia.

“Mungkin saya hanya ingin menyampaikan aspirasi kawan-kawan Foreder di seluruh Indonesia bahwasanysa kawan-kawan Foreder ini bisa ikut membantu Bu Risma dan Kementerian Sosial dalam hal program-program yang ada pada saat. Intinya bagaimana bisa bersinergi, dan kepada siapa kami harus berkordinasi. Karena selama ini kawan-kawan kehilangan tempat dimana kami harus berkordinasi. Itu harapan kawan-kawan Foreder di seluruh Indonesia, dan saya disini mewakili mereka,” tutur Aidil Fitri.(Win) 

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!