Foto: Istimewa

Jakarta, Media Indonesia Raya – Koalisi Indonesia Bebaskan Baitul Maqdis (KIBBM) akan menggelar acara Aksi Munasharah dan Merawat Kemenangan dengan tema “Dari Masjid Indonesia Untuk Masjidil Aqsha, Al Quds dan Palestina Merdeka” pada hari Ahad, tanggal 30 Mei 2021, mulai pukul 06.00 Wib sampai 10.00 Wib.

“Insya Allah kegiatan pada hari Minggu besok akan diikuti ribuan Masjid dari seluruh pelosok negeri. Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan kita terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina. Kita gerakkan dari masjid-masjid di tanah air untuk pembebasan Masjidil Aqsha kita. Kenapa dari masjid ke masjid, karena peran masjid begitu sentral dalam perjuangan umat, khususnya perjuangan pembebasan Palestina,” kata Ketua sekaligus Inisiator Koalisi Indonesia Bebaskan Baitul Maqdis (KIBBM) Ustad Bachtiar Nasir kepada para awak media di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (28/5/2021).

Lebih lanjut pada kegiatan press conference yang diadakan lewat webinar online tersebut Ustad Bachtiar menyebutkan bahwa lembaga dan organisasi yang tergabung dalam KIBBM seperti MUI, PERSIS, Wahdah Islamiyyah, AFKN, IKADI, Dewan Dakwah Islam Indonesia, Majlis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Matla’ul Anwar, Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Al Quds dan Palestina (KPIQP), Kulluna Maryam Indonesia dan lembaga serta komunitas Islam lainnya akan ikut dalam aksi Munasharah dan Merawat Kemenangan pada hari Ahad nanti.

“Mari bersama-sama kita tunjukkan kepada Allah, kepada saudara-saudara kita di Palestina dan kepada seluruh penduduk bumi bahwa Indonesia adalah negara muslim yang bukan hanya besar secara kuantitas, tetapi juga secara kualitas yang menunjukkan pembelaannya untuk tanah yang diberkahi. Semoga bangsa Indonesia mendapatkan percikan keberkahan Masjid Al Aqsha karena terlibat dalam pembelaannya. Sekaligus berkah dari doa para Nabi dan Rasul yang diturunkan dan dikuburkan di tanah yang diberkahi itu dan tentunya keberkahan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam,” jelas Ustad Bachtiar Nasir.

Dalam kesempatan itu salah satu narasumber yang hadir pada acara tersebut Ustad Fahmi Salim membantah bahwa konflik Palestina dan Israel bukan masalah Indonesia.

“Ada anggapan yang mengatakan bahwa ini cuma masalah Gaza dengan Israel saja, sedangkan wilayah lain di Palestina tidak melakukan perlawanan. Itu salah total, berarti orang yang mengatakan itu tidak membaca situasi lapangan, tidak tahu informasi dan tidak mau tahu keadaan yang sebenarnya,” ucap Ustad Fahmi.

Ustad Fahmi menegaskan bahwa Indonesia harus peduli kepada nasib rakyat Palestina sekaligus mengecam Zionis Israel bahwa sebagai negara pernah terjajah bangsa Indonesia punya rasa senasib dan sepenanggungan dengan bangsa Palestina.

“Sejarah mencatat bangsa ini pernah dijajah dan terjajah. Belanda sampai tahun 1949 tidak pernah mengakui Proklamasi Kemerdekaan 1945. Kita masih terseok-seok, masih berjuang untuk mempertahankan teritori. Apa yang dilakukan bangsa Indonesia melalui Jenderal Soedirman adalah perlawanan mengusir penjajah yang ingin kembali menguasai republik ini. Jadi bangsa Palestina yang ada di jalur Gaza itu meniru apa yang dilakukan saudara nya di Indonesia itu. Persoalan Palestina-Israel itu tidak kompleks, sebenarnya simpel yaitu adanya penjajahan, pendudukan, penguasaan, pengusiran paksa dan kekejaman-kekejaman lainnya,” tutur Ustad Fahmi.

Aksi mendukung pembebasan masjidil Aqsha dan Palestina menurut Ustad Fahmi harus didukung oleh masjid-masjid di Indonesia karena ada faktor sejarahnya terutama jika dikaitkan dengan perjalanan Isra’dan Mi’raj Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

“Terutama seperti tertulis di surat QS. Al Isra’ [17]: 1 di ayat ini, Allah Ta’ala telah mengikat dan menjelaskan hubungan kuat antara 2 Masjid Suci umat Islam yaitu Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha saat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam melakukan proses perjalanan Isra’ dan Mi’raj. Jadi dari Masjid untuk Masjid. Dari Masjid kita bangkit melakukan perlawanan dari kekejaman-kekejaman, kekejian dan kezhaliman serta penjajahan. Siapapun dia. Entitas apapun dia. Terutama yang saat ini yang menjajah adalah Israel. Termasuk jika ada penjajahan lain kita akan tentang juga,” tutur Ustad Fahmi menegaskan.(Win) 

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!