Foto: Istimewa

Jakarta, Media Indonesia Raya  – Usai berkolaborasi dengan beberapa lembaga dalam menyelenggarakan operasi katarak gratis, kali ini Rumah Sakit UKRIDA bersama dengan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Krida Wacana (FKIK UKRIDA), serta Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), mengadakan bakti sosial berupa sunatan massal, yang menyasar sebanyak dua ratus anak laki-laki usia 5 hingga 17 tahun.
Acara bertema “Rayakan Kemerdekaan dengan Sunatan Massal” ini untuk pertama kalinya diadakan di RS UKRIDA. Tujuannya adalah membantu meringankan beban para orangtua, khususnya mereka yang kurang mampu. Juga merealisasikan landasan nilai RS UKRIDA, yaitu rhema (melayani dengan cinta kasih sesuai firman Tuhan) dan eirene (mendukung terwujudnya masyarakat damai sejahtera), serta mewujudkan pengabdian RS UKRIDA bagi bangsa dan negara.

“RS UKRIDA dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia, mempersembahkan layanan sunatan massal agar masyarakat bisa merayakan hari dirgahayu dengan satu kesukaan dalam mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas,’’ kata dr. Eka Widrian Suradji, PhD, direktur RS UKRIDA.

Kegiatan sunatan massal ini lahir dari kepedulian RS UKRIDA, untuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat, secara khusus mereka yang berasal dari kalangan menengah ke bawah. Pasalnya, biaya yang dibutuhkan untuk melakukan sunat atau sirkumsisi rata-rata sekitar Rp 500 ribu. Tentunya, jika tindakan medis ini bisa diberikan secara cuma-cuma, bisa membantu meringankan warga tersebut.

Manfaatnya pun tidak sedikit. Dari segi kesehatan, sunat bisa mengurangi risiko terjadinya penyakit menular seksual, mencegah penyakit pada penis (misalnya nyeri pada kepala atau kulup penis yang disebut fimosis), mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran kemih yang berkaitan dengan masalah ginjal, mengurangi risiko terjadinya kanker penis, dan mengurangi risiko kanker serviks pada pasangan.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Departemen Sosial Kemasyarakatan PSMTI Pusat, Oey Lusiana mengatakan kegiatan sosial sunatan massal ini merupakan bentuk cinta kasih kepada sesama.

“Ketika kita berbuat kebaikan maka akan menjadi akar yang menebar kesegala arah, hingga tumbuh menjadi pohon baru,” ujarnya.

Oey Lusiana menambahkan, bukan yang pertama kali ini PSMTI ikut terlibat dan mendukung program bakti sosial yang diadakan oleh RS UKRIDA dalam rangka aksi sosial di event hari Kemerdekaan.

“PSMTI senang dapat berkolaborasi dengan RS UKRIDA karena kegiatan Sunatan juga termasuk salah satu program sosial di Misi Kesehatan. Semoga aksi sosial yang dilakukan menjadi ‘akar’ yang meluas menjadi ‘pohon’ baru,” tandasnya.

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Agustus 2022 tersebut, dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama pukul 08.00-12.00 WIB, dengan target peserta sunat sebanyak seratus orang. Lalu pada pukul 13.00-17.00 WIB, akan dilakukan tindakan sirkumsisi pada seratus peserta lainnya.

Seperti disebutkan sebelumnya, bahwa kegiatan baksos ini juga merupakan hasil kerja sama dengan FKIK UKRIDA, sebagai wujud pengabdian fakultas kepada masyarakat.

“Pengabdian kepada masyarakat FKIK UKRIDA diselenggarakan oleh para dosen dan mahasiswa dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat berbasis penelitian, maupun bakti sosial termasuk kegiatan khitanan massal bersama RS UKRIDA dan PSMTI, yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia,” papar dr. Antonius Castilani, M. Si, DFM, selaku dekan FKIK UKRIDA. Fakultas yang usianya memasuki tahun ke-56 ini, memiliki empat program studi mencakup Pendidikan Kedokteran, Pendidikan Profesi Dokter, Optometri, dan Keperawatan. FKIK UKRIDA juga merupakan salah satu Institusi Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan swasta tertua di Indonesia yang konsisten menjalankan Tridharma Pendidikan, penelitian Ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat.

Sekilas tentang RS UKRIDA

RS UKRIDA berada di bawah naungan PT Upadana Krista Dipta Arjasa, bersama dengan Klinik Arjuna dan Klinik Pejagalan. Sebelum RS UKRIDA mulai beroperasi, UKRIDA telah memiliki rumah sakit di Kawasan Ciluar, Bogor, Jawa Barat, bernama Family Medical Center (FMC).

Mimpi akan kehadiran RS UKRIDA sendiri sudah dimulai sejak 1967. Namun, baru terwujud pada 12 Desember 2020 dan langsung melayani pasien CoronaVirus Disease (COVID-19). Sejak Januari 2021, RS UKRIDA bahkan menjadi salah satu rumah sakit rujukan bagi pasien yang terinfeksi COVID-19. RS UKRIDA baru membuka layanan umum per 1 November 2021.

RS UKRIDA memiliki visi untuk menjadi rumah sakit yang andal dalam skala regional dan nasional, dan terpercaya sebagai mitra kemanusiaan untuk menjadi sehat.
Visi tersebut kemudian diturunkan ke dalam tiga misi yaitu melayani dengan kasih dan perhatian bagi pemulihan sesama, menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai dan berkeadilan bagi pasien, serta menjadi RS Pendidikan bagi Fakultas Kedokteran UKRIDA.

Lima nilai yang dipegang RS UKRIDA adalah Honest, Eager, A star value, Responsive, dan Teamwork, atau disingkat menjadi HEART. Dengan slogan Healing with Care, Caring with Heart. (Win/Red)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!