Perwakilan Kemenko PMK Tutup Kongres XV LPAI nya Kak Seto Mulyadi

Foto: Istimewa

Jakarta, Media Indonesia Raya – Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) mengadakan Kongres Anak XV dari tanggal 25-27 November 2022.

Kongres XV LPAI diikuti sebanyak 300 anak dari 28 provinsi se-Indonesia fan rencananya pada hari Minggu ini Kongres akan ditutup oleh Menko PMK.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, mengatakan, pihaknya telah menggelar Kongres Anak Indonesia XV dari tanggal 25 – 27 November 2022, dan pada hari Minggu ini adalah penutupan Kongres.

“Kongres Anak Indonesia digelar secara daring dan luring diikuti sebanyak 300 anak dari 28 provinsi se-Indonesia,” ujar Seto Mulyadi. Hari ini Kongres akan ditutup oleh Menko PMK,” katanya di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Minggu (27/11/2022).

Ia mengungkapkan, sebanyak 40 peserta yang akan mengikuti Kongres Anak Indonesia XV secara luring berasal dari tiga provinsi yakni DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

“Kami bersinergi dengan Pemprov DKI Jakarta dalam pelaksanaan Kongres Anak Indonesia XV. Sisanya ratusan anak akan mengikuti kegiatan secara daring,” ungkapnya.

Seto Mulyadi yang akrab dipanggil Kak Seto ini mengemukakan bahwa para peserta Kongres Anak Indonesia mewakili lima klaster hak anak antara lain hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dan kesejahteraan keluarga, pendidikan, waktu luang dan aktifitas kebudayaan dan perlindungan hukum.

“Sedangkan untuk peserta Kongres dibagi kedalam lima komisi yang menangani bidang seperti pendidikan dan budaya, partisipasi anak, jaringan dan teknologi, kesehatan dan kesejahteraan, dan perlindungan khusus,” sambungnya.

Dari hasil Kongres Anak Indonesia telah menghasilkan 9 (sembilan) poin rekomendasi suara anak Indonesia antara lain:

1. Memohon kepada pemerintah untuk serius memeratakan pemberian asupan gizi anak guna mencegah stunting.

2. Mengajak masyarakat untuk lebih pro aktif dalam kepedulian terhadap kasus kekerasan dan perundungan terhadap anak.

3. Memohon kepada pemerintah untuk meratakan akses pendidikan yang berkualitas, gratis, dan dievaluasi secara berkala terutama bagi anak yang kurang mampu, daerah 3T, korban perkawinan anak, ABH, dan penyandang disabilitas.

4. Memohon kepada pemerintah untuk. memberikan akses sarana maupun prasarana teknologi secara merata dan tepat sasaran di daerah terpencil di seluruh Indonesia serta akses internet berkualitas dan ramah anak.

5. Memohon kepada pemerintah untuk melindungi anak dengan meregulasi dsn melarang iklan, promosi, dan sponsor rokok di lingkungan terdekat anak serta menutup akses rokok untuk anak.

6. Memohon kepada pemerintah untuk menyediakan ruang partidipasi anak yang nyaman dan aman, serta berpartisipasi dalam setiap kegiatan pemerintah yang berkaitan dengan kepentingan anak, terutama musyawarah perencanaan pembangunan daerah (Musrenbang).

7. Meminta pemerintah untuk tegas meregulasi dalam melindungi anak dari praktik perkawinan usia anak.

8. Memohon kepada pemerintah untuk menjamin keamanan anak ketika menggunakan internet dengan memperkuat sistem filtrasi pornografi dan informasi yang tidak layak anak di internet.

9. Memohon kepada pemerintah, masyarakat, dan keluarga untuk mengoptimalkan ruang partisipasi anak dalam segala bidang seperti pendidikan, olahraga serta kesenian.

Sementara Dr. Imron Rosadi, M.Si selaku Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak Kemenko PMK yang hadir mewakili Menko PMK untuk menutup kegiatan Kongres XV LPAI menegaskan pihaknya akan mendorong kepada beberapa Kementerian terkait seperti Sosial, Pendidikan, Desa Tertinggal, Pendidikan dan Kebudayaan, BKKBN dan Lembaga lainnya  untuk mewujudkan rekomendasi hasil Kongres.

“Dari hasil kongres ini akan saya sampaikan kepada bapak Menko PMK dan bapak Presiden Jokowi. Kami harap kerjasama LPAI dengan Pemerintah terwujud lewat program dan kebijakan terkait perlindungan anak. Dengan mengucap Bismillah Kongres Anak Indonesia Tahun 2022 resmi saya tutup,” tandasnya.(Win/Red)