Foto: Istimewa

Jakarta, Media Indonesia Raya – Sumpah pemuda merupakan salah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan di saat masa pergerakan menuju kemerdekaan Republik Indonesia. Momentum sumpah pemuda di tanggal 28 Oktober 2019 ini dapat dijadikan sebagai momen khususnya bagi generasi milenial untuk melakukan kegiatan kegiatan ini salah satu tujuannya untuk melihat kembali nilai nilai perjuangan nasionalisme di masa lalu dan masa sekarang.

Oleh karena itu Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) menggelar Seminar Sehari Menggelorakan Sumpah Pemuda Dalam Pembangunan Berkelanjutan. Seminar ini terbagi atas dua sesi yaitu sesi pertama bertemakan “Tanggung jawab sejarah dan Peran Pemuda dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, dengan para narasumber yaitu Dr. Sufmi Dasco Ahmad (Wakil Ketua DPR RI), Farah Puteri Nahlia (Anggota DPR RI Millenial), dan R. Saddam Al Jihad (Ketua Umum PB HMI).

“Sumpah Pemuda dicetuskan oleh para pemuda yang saat itu yang telah melampaui cara pikir dan cara pandang generasi-generasi sebelumnya. Sumpah Pemuda dikumandangkan oleh kelompok-kelompok pemuda berbasis kedaerahan dan agama seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Pemuda Kaum Betawi, Jong Islamieten Bond. Mereka datang dari latar belakang daerah, suku dan agama yang berbeda namun bersatu dalam perbedaan yaitu Unity in Diversity. Dalam perkembangan selanjutnya kita kenal sebagai Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu jua,” papar Dr.Ir. Sufmi Dasco Ahmad, SH, MH di Grand Alia Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).

Dasco mengingatkan bahwa Sumpah Pemuda harus dijadikan momentum untuk mengaungkan pembangunan berkelanjutan terutama bidang ekonomi.

“Pada tahun 2020 diperkirakan 52 persen penduduk Indonesia adalah penduduk usia produktif, terus meningkat dan bertahan hingga tahun 2040. Bonus demografi ini menjadi anugerah yang tidak boleh disia-siakan dalam trajektori pembangunan bangsa,” kata dia.

Dalam sambutannya Ketua Umum DPP Pergerakan Gerakan Kebangsaan (PGK),
Bursah Zarnubi, SE mengatakan Sumpah Pemuda adalah wujud nyata kepeloporan pemuda dalam merumuskan visi Indonesia sebagai negara yang merdeka, berdaulat, sejahtera, maju bersama di tengah keberagamaan.

“Sebagai generasi penerus dan pewaris masa depan bangsa, tugas kita adalah menjaga dan merawat persatuan yang telah diperjuangkan oleh generasi pendahulu kita. Ancaman terhadap persatuan, kedamaian, dan kerukunan bangsa bisa datang dari berbagai sisi. Mulai dari masalah kemiskinan, isu ketidakadilan pembangunan seperti dominasi kelompok atau daerah tertentu dalam menikmati hasil pembangunan, kepentingan asing untuk menguasai ekonomi Indonesia, hingga masuknya paham-paham baru akibat pengaruh globalisasi yang bertentangan dengan ideologi Pancasila,” katanya.

Sedangkan di sesi kedua yang bertemakan “Peranan Pemuda dalam menghadapi Media Sosial dan Tantangan Keamanan serta Persatuan Nasional”, hadir para narasumber seperti Irjen. Pol. M. Iqbal, SIK, MH, Maruarar Sirait (Aktivis Demokrasi), Angellius Wake Kako (Anggota DPD RI), dan Roybatullah K Jaya (Ketua Umum DPP GMNI).(Win) 

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!