Foto: Istimewa

Jakarta, Media Indonesia Raya – Puluhan aktivis yang mengatasnamakan Forum Mahasiswa Sumatera Utara Jakarta menggelar aksi di depan Gedung PT. Sorik Merapi Geothermal Power di Recapital Building, Jalan Aditiyawarman No. 55 Jakarta Selatan, Senin (8/2/2021).

Mereka mengatakan dampak dari pembangunan Power Plant yakni Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) oleh PT Sorik Merapi Geothermal Power (SMPG) yang mengakibatkan terjadinya korban masyarakat di Provinsi Sumatera Utara antara lain 5 orang tewas dan 23 orang dirawat di rumah sakit. Korban jiwa dan luka-luka tersebut menimpa warga Mandailing Natal seharusnya mendapatkan keringanan hidup dan jaminan bantuan dari PT Sorik Merapi Geothermal Power (SMGP ). Namun dalam praktiknya malah menjadi bencana bagi warga Desa Sibanggor Julu, Kabupaten Madina.

Koordinator Maulidi Azizi selaku Koordinator Aksi Formasu Jakarta mengatakan, “Apapun itu adalah bentuk kelalaian perusahan serta ketidakseriusan perusahan dalam melakukan pengerjaan PT Sorik Merapi Geothermal Power (SMGP yang mengakibatkan merugikan masyarakat Mandailing Natal”.

Sementara itu ditempat yang sama Jenderal Lapangan Aksi Mora Harahap menyebutkan, “Ini adalah bukti bahwa PT. SMPG gagal dalam menmastikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal. Diduga pimpinan proyek PT. SMGP itu tidak mampu serta gagal dalam mengelola pembangunan PLTPB tersebut. Maka atas dasar itu giat unjuk rasa Demo) dilakukan oleh Formasu yang miris dan prihatin terhadap kejadian tersebut”.

Adapun dalam aksi unjuk rasa tersebut Formasu Jakarta menyuarakan tuntutan yang terpampang di sejumlah spanduk aksi yang terpasang di depan gedung PT. Sorik Merapi Geothermal Power (PT. SMGP) antara lain:

1. Hentikan permanen proyek pembangunan Plant pembangkit listrik Tenaga panas bumi yang dilakukan oleh PT. Sorik Merapi Geothemal Power di Mandailing Natal.

2. Mendesak PT. Sorik merapi Geothemal Power (SMGP) agar bertanggung jawab penuh, terhadap masyarakat yang terdampak akibat pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.

3. Copot Presiden Direktur PT. Sorik Merapi Geothemal Power yakni Yan Tang karena gagal dalam memimpin pembangunan Pembangkit listrik Tenaga Panas Bumi di Madina.

Disela aksi unjuk rasa tersebut Formasu mendapatkan informasi bahwa semua pejabat PT. SMGP tidak berada di kantor.

“Kami mendapatkan informasi bahwa pejabat dan Pegawai PT. Sorik Merapi Geothermal Power sudah seminggu tidak ada orang di kantor. Ini menandakan PT. SMGP ini ada yang tidak beres di dalamnya,” kata Maulidi Azizi.

Sebelum membubarkan diri, Maulididi Azizi mendesak agar aspirasi dan tuntutan mereka didengarkan.

” Jika pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) terus dilanjutkan dan Yan Tang tidak dipecat dari jabatan Presiden Direktur PT. Sorik Merapi Geothermal Power (SMPG) maka kami akan turun kembali berlanjut rasa dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi,” tegas Maulididi.(Win) 

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!