Foto : Erwin

Jakarta, Media Indonesia Raya – Organ Relawan yang menamakan dirinya Pergerakan Rakyat mendukung Jokowi disingkat dengan Pakar Jokowi hari ini Selasa (11/9), resmi mendeklarasikan diri mendukung Ir.H. Joko Widodo – KH. Ma’ruf Amin di Pilpres 2019 di Gedung Joeang 45, Jl. Menteng Raya No. 31, Menteng, Jakarta.

Sudirman Kadir yang menjabat sebagai Ketua Majelis Pemufakatan Nasional serta Koordinator Utama Pakar Jokowi dalam sambutannya mengatakan alasan mereka mendeklarasikan dukung Jokowi-Ma’ruf Amin bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Hijriah 1440.

“Pada Tahun Baru Hijriah 1440, yang diawali hari ini Selasa, 11 September 2018, sungguh anugerah luar biasa yang sepatutnya kita syukuri. Allhamdulillah, kita semua bisa berkumpul di Gedung penuh sejarah Perjuangan Bangsa ini. Tanggal 1 Muharram 1440H, adalah Hari dimulainya Hijrah Rasul Allah, Hijrah dan perbuatan dan sifat-sifat angkara murka kaum Quraisy Mekkah menuju tanah damai, tanah yang lebih subur dan lebih membuka pintu kemenangan di kelak kemudian hati Satu Muharram ini juga kita gunakan untuk mengawali sesuatu yang baik, semoga para Malaikat Allah mencatat langkah baik ini, Deklarasi Joko Widodo-KH. Ma’aruf Amin yang sama-sama kita cintai dan kita sayangi. Semoga mereka berdua membawa kita, Bangsa Indonesia, meraih kemenangan di dunia dan kemashalatan di akhirat nanti. Amin, amin ya Robbul Alamin,” kata Sudirman Kadir.

Menurutnya, pasangan Joko Widodo-KH. Ma’ruf Amin merupakan takdir bagi bangsa Indonesia mewujudkan pemikiran Bapak Bangsa Ir. Soekarno yaitu terwujudnya Keadilan Sosial yang merata dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote.

“Joko Widodo-K.H. Ma’ruf Amin bukan orang satu sama lain, Allah sudah menakdirkan mereka berdua untuk secara bersama-sama kita perjuangkan. Golongan Nasionalis, Golongan Agama sudah sejak pergerakan kemerdekaan selalu bahu membahu, saling mengisi satu sama lain. Bahkan, falsafah dasar kita Pancasila merupakan perasaan keringat usaha-usaha suci kedua Golongan ini. Tak ada Golongan Komunis diawal Kemerdekaan, mereka tidak punya andil apapun. Pasangan Joko Widodo-KH. Ma’ruf Amin mengingatkan kita kepada perjuangan para pendahulu, mengingatkan kita pada pergumulan pemikiran Bung Kamo. Justru, kebesaran dan keutamaan islam sebagai Agama mayoritas secara tulus ikhlas, rela memilih pergulatan pemikiran Bung Kamo, Pancasila, sebagai dasar falsafah lndonesia Medeka. Dan, Pancasila dipertahankan hingga sekarang, walau ada sementara pihak yang menginginkan ideologi lain, ideologi yang asing bagi Bangsa, ideologi yang diimport dari luar Nusantara. Hanya Jokowi yang mampu mewujudkan pemikiran Bapak Bangsa Ir. Soekarno yaitu terwujud Keadilan Sosial yang merata dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote,” tutur Sudirman.

Kepemimpinan Joko Widodo yang bersahaja, bersih, kerja nyata dan merakyat menjadi alasan utama organ Relawan Pakjo mendukung Jokowi melanjutkan periode pemerintahannya untuk kedua kalinya.

“Apa kelebihan Jokowi? Belum pernah ada dari era sejak Orde Baru hingga Reformasi sosok yang bersahaja, bersih, kerja nyata & merakyat Presiden Soeharto almarhum nampak sangat sederhana, tetapi harta benda yang ditinggalkan ternyata melebihi kepatutan. Point-point kelebihan Jokowi perlu terus menerus dielaborasi, dikembangkan dengan data & fakta. Jokowi adalah Presiden yang Bersih. Hal ini tidak penu diragukan lagi. Belum pernah seorang Presiden yang bersikap seperti ini kepada sanak famili dan keluarganya. Belum pernah ada issue-issue soal Keluarga Presiden yang ikut campur urusan Negara. Turut terlibat sebagai pemain proyek-proyek APBN, bahkan sebagai orang yang tersembunyi sekalipun dibalik proyek-proyek tersebut. Para menteri sebagai pembantu Presiden tidak perlu merasa risih dengan kemungkinan turut campurnya keluarga Presiden seperti kita alami beberapa dekade kebelakang. Jokowi adalah Presiden yang BEKERJA NYATA. Hal ini merupakan Revolusi Mental yang dicontohkan langsung oleh beliau, tinggal kita Bangsa lndonesia mau berbuat yang sama atau tdiak. Presiden tidak hanya duduk di belakang meja, sebagaimana disarankan oleh para pihak Oposisi. “Begitu saja dikenakan presiden”, demikian ungkapan pihak-pihak yang masih risih dengan Gebrakan Revolusi Mental yang dilakukan beliau. Saya tidak perlu menyebut satu persatu hasil kerja nyata Presiden Jokowi, semua sudah nyata dan bukan sebuah impiman, apalagi hanya sebuah mimpi. Jokowi adalah Presiden yang MERAKYAT, bergaul dan menyapa Rakyat dan bahkan dimana ada kesempatan berbelanja di Pasar Rakyat, membeli jajanan dari warung warung Rakyat. Kebiasaan ini bukan dibuat buat ketika menjadi Presiden, bahkan sudah dilakukan seiak menjadi Walikota Solo. Pencitraan ?…ada sementara pihak menyebut seperti itu. Saya jawab, memang benar Jokowi mencitrakan diri sebagai Rakyat, karena beliau jabatannya Presiden & bukan Rakyat,” jelas Sudirman dengan tegas.

Dalam pergerakannya Relawan Pakar Jokowi (Pakjo) sudah terbentuk dan akan mendeklarasikan diri untuk mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin di berbagai daerah Indonesia. Sedangkan acara deklarasi Relawan Pakar Jokowi di Gedung Joeang 45 dihadiri Ketua Majelis Pemufakatan Nasional serta Koordinator Utama Pakar Jokowi Sudirman Kadir, Ketua Panitia Deklarasi Pakjo Maria Fransiska, Ustad Gus Soleh dan relawan serta undangan lainnya.

“Saat ini Relawan Pergerakan Rakyat untuk Jokowi (Pakar Jokowi) telah berdiri di 21 Provinsi dan 85 Kabupaten/Kota Besar dan akan terus bertambah sesuai berjalannya waktu,” pungkas Sudirman.(Erwin)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!