Foto: Istimewa
Jakarta, Media Indonesia Raya – Bertempat di Gedung PB NU Jalan Kramat Raya No. 164 Jakarta Pusat, KH Yahya Cholil Staquf meluncurkan buku terbarunya tentang Perjuangan Besar Nadhatul Ulama.
Pada peluncuran buku tersebut terlihat dihadiri Rais ‘Am PB NU KH Miftahul Akhyar, tokoh-tokoh agama, perwakilan organisasi dan undangan lainnya.
KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), salah satu pengasuh pondok pesantren Roudlotul Tholibin yang merupakan keponakan KH Mustofa Bisri (Gus Mus) bercerita bahwa buku karyanya tersebut menjadi refleksi sekaligus rekontruksi Islam dan NU sebagai organisasi di dalam tatanan peradaban dunia.
“Peradaban semakin berubah, Islam harus mampu beradaptasi mengikuti setiap perubahan termasuk NU sebagai organisasi,” ucap KH Kholil.
KH Kholil berharap dengan hadirnya buku tersebut mampu menambah kasanah dan wawasan berpikir pembacanya.
“Saya berharap buku ini mampu mencerdaskan dan bikin pintar para pembaca, terutama dalam pembelajaran sejarah dunia, tentang Islam yang aswajah dan NU sebagai organisasi Islam Kebangsaan,” jelas Kyai Kholil.
Buku bercorak putih hijau khas Nadhatul Ulama ini dicetak setebal 140 halaman diterbitkan oleh Mata Air Publishing menceritakan tentang Islam di Tengah Dunia yang Berubah, Munculnya Peradaban Baru, Jati Diri dan Kehendak Organisasi NU di Tengah Perubahan Dunia dan Takdir Peradaban.
Tentang KH Kholil Staquf
KH. Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya Staquf adalah anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) periode 2015-2019.
KH. Yahya Cholil Staquf lahir di Rembang, Jawa Timur, Indonesia, 16 Februari 1966.
KH. Yahya Cholil Staquf dilantik sebagai anggota Wantimpres pada 31 Mei 2018 berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 84 P 2018 tentang Pengangkatan Anggota Wantimpres.
Selain dikenal sebagai anggota Wantimpres, KH. Yahya Cholil Staquf juga merupakan tokoh salah satu organisasi Islam terbesar, Nahdlatul Ulama (NU) dan menjabat Katib Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.(Win)
