Kuasa Hukum Dominikus Yohanis Nahak Ungkap Fakta Menarik Terkait Kasus Dugaan Pemalsuan Surat Damianus Maksi Mela dkk

Byadmin

Jun 13, 2022

Foto: Istimewa

Jakarta, Media Indonesia Raya – Kuasa Hukum Pelapor Dominikus Yohanis Nahak warga Belu Nusa Tenggara Timur kembali mengadakan press conference terkait kasus dugaan tindak pidana pemalsuan surat berdasarkan Surat Tanda Terima Laporan Polisi Nomor, STTLP/95/VI/RES.7.4/2019 dengan Terlapor atas nama Damianus Maksi Mela alias Maksi Mela, Susana Soi, dan CH Karmel Betang S.Ip. Dalam sesi conference pers Novianus Martin Bau, SH, MH dari Kantor Hukum Martin & Rekan di kawasan Sawangan, Depok, Senin (13/6/2022) menyampaikan fakta menarik yakni tambahan bukti berupa Surat Permandian yang tercatat di gereja St.Theodorus Weluli yang menerangkan bahwa Ibu kandung dari Damianus Maksi Mela alias Maksi Mela adalah Yuliana Soi.

“Hal tersebut jelas berbeda dengan fakta persidangan perkara No. 39/PDT.G/2016/PN.Atb dimana
dalam pertimbangan hakim Ibu Kandung dari Damianus Maksi Mela alias Maksi Mela adalah Susana Soi. Sedangkan pada bukti lain seperti surat keterangan kematian Nomor : Kel. Tk. 474.3/118/v/2012 yang dikeluarkan dari kantor Kelurahan Tenukiik Kota Atambua yang mana Terlapor menyatakan dirinya anak kandung dari Cecilia Ili Mali,” ungkap Martin kepada para awak media.

Menurut Martin, bukti-bukti yang dimiliki oleh Damianus Maksi Mela alias Maksi Mela bertentangan satu sama yang lain sehingga ada suatu unsur kebohongan dalam arti ada bukti-bukti yang diduga dipalsukan.

“Barang bukti yang dimiliki saudara Terlapor Damianus Maksi Mela alias Maksi Mela ini jelas saling bertentangan satu sama lain dan diduga palsu. Bukti-bukti ini telah digunakan di Persidangan Perdata di Pengadilan Negeri Atambua dan juga ada surat Pernyataan ahli waris tertanggal 5 Juni 2012 yang disahkan oleh Ketua Pengadilan Negeri Atambua Tumpal Napitupulu, SH, M.Hum itu khusus untuk mengambil uang tabungan milik almarhumah Cecilia Ili Mali. Namun kenyataannya Damianus Maksi Mela alias Maksi Mela mengunakan surat keterangan tersebut dalam perkara perdata perbuatan melawan hukum atas warisan almarhumah Maria Magdalena Rusminah sebagai bukti,” papar Martin.

Lebih lanjut, Martin mengatakan dengan adanya beberapa bukti yang diduga palsu tersebut namun digunakan pada gugatan perdata sebagai bukti tentunya sudah jelas ini perbuatan pidana.

“Atas hal tersebut klien kami sudah membuat laporan di Polres Belu pada bulan Juni tahun 2019 dan sudah dalam proses sidik akan tetapi pada bulan April 2022 keluar surat SP3 dari Polres Belu dengan alasan Kurang Bukti,” ucap Martin.

Sebelumnya lanjut Martin, Pelapor didampingi Kuasa Hukum telah mengajukan Permohonan Perlindungan Hukum dan Permohonan Gelar Perkara Khusus kepada Kapolri agar dilakukan Gelar Perkara Khusus di Mabes Polri.

“Jadi dalam kasus ini kita harus mempertegas siapa sebenarnya ibu kandung dari Damianus Maksi Mela alias Maksi Mela ?. Sehingga jangan sampai bukti-bukti yang saling bertentangan atau diduga palsu ini digunakan dan dapat merugikan hak para ahli waris yang lain atau ahli waris yang sah,” tutur Martin.

“Untuk itu kita minta klarifikasi kepada kelurahan yang mencatat data-data agar diketahui siapa sebenarnya ibu kandung Damianus Maksi Mela alias Maksi Mela ?,” imbuh Martin menegaskan.

Dalam kesempatan yang sama, Joni Nahak selaku cucu Pelapor mengatakan bahwa permintaan mereka sama seperti permintaan kemarin agar Mabes Polri segera menanggapi pengaduan mereka.

“Apalagi saat ini yang bersangkutan sedang melakukan permohonan eksekusi dengan surat-surat yang digunakan ini diduga palsu. Karena itulah kami membutuhkan kepastian hukum dan keadilan,” harap Joni.

Sedangkan terkait adanya kasasi yang belum diselesaikan, dia berharap supaya Mahkamah Agung segera menerima dan memproses berkas-berkas dari Pengadilan Negeri Atambua.

“Walaupun mungkin ada kelalaian di Pengadilan Negeri Atambua tapi kami sebagai warga masyarakat tidak bisa melakukan intervensi. Oleh karena itu kami mohon Mahkamah Agung menindaklanjuti kasasi yang belum diproses hingga saat ini,” kata Joni.(Win/Red)

Post Views: 1,741