Foto : Erwin

Jakarta, Media Indonesia Raya – Berdirinya NKRI merupakan keberkahan bagi bangsa Indonesia, banyak para pendiri NKRI yang berjasa mendirikan Negara tercinta ini, baik para pemuda, Tokoh Agama, Ulama, para wanita tangguh dan cerdik Cendikia yang memperjuangkan lewat politik tingkat atas dengan loby-loby yang ulet.

Zulhendri Hasan,SH, MH seorang pria kelahiran Sumatera Barat yang bekerja sebagai Penasehat Hukum (Lawyer) juga Caleg DPR-RI dari Partai Golkar daerah Pemilihan Sumatera Barat mengatakan tentang daerah kelahirannya Provinsi Sumatera Barat (Minangkabau), program yang berkenaan institusi Parpol ada tiga baginya yakni, ketersediaan Perumahan bagi masyarakat, digitalisasi dan sembako murah bagi masyarakat, dan adanya juga misi kedaerahan. Eksistensi Minangkabau kita sudah tahu adanya 4 Tokoh Pendiri NKRI 3 dari Minangkabau, dan ini adalah Stake Holder pendiri NKRI yang mustinya mempunyai sebuah Previllage, yang kita tahu Nagari di Minagkabau itu berbeda dengan desa di Pulau Jawa, Desa di Pulau Jawa berdasarkan UU Pemerintahan terendah beda dengan Nagari di Minangkabau,” katanya di Kantornya di Kawasan Kebayoran Baru, Jum’at (16/11)

Ia melanjutkan Nagari di Minangkabau inilah yang sampai sejauh ini statusnya tidak jelas (Ambigu), Nagari di Minangkabau kalau kita katakan belum tuntas masuk kedalam konsep ketatanegaraan kita, harusnya dia masuk ke konsep ketatanegaraan kita, sehingga konsep pemerintahan Nagari diakui dalam tata kehidupan berbangsa dan bernegara,” lanjut Zulhendri.

Kondisi sekarang, tambah Zul ibarat ketimun bungkuk, ada tidak menggenapkan, tidak ada tidak mengganjilkan dia ada dimasukkan ke dalam karung, namun tidak dihitung, dibilang tidak ada dia ada, dibilang ada tapi tidak ada, Sejarah mencatat bahwa Minangkabau sempat menjadi Laboratorium Kader Kepemimpinan bangsa, bahkan hasil riset pada masa lalu ada 13 tokoh, pemimpin, cendikia, ada 9 orang itu orang Minang, dan ini sentris dan ini merupakan sejarah yang tidak dapat pungkiri, dan orang Minang masa lalu banyak yang menjadi teladan ditengah-tengah kita, tetapi sekarang terjadi krisis kepemimpinan, dan implikasi krisis kepemimpinan orang Minang berimplikasi kepada krisis kepemimpinan bangsa, dan tidak lagi diawasi oleh orang Minang, yang mempunyai warna, talenta, karakter yang tolak ukurnya jelas dia reorentasi pada nilai-nilai pengabdian, kejuangan, dan nilai-nilai kebenaran,” tambah putera asli Minangkabau ini.

Di Minangkabau jelas Adat Bersandi Sara Sara bersandi Kitabullah itu Demokrasi ala Minang bulat Air Karena Pembuluh, Bulat kata karena Mufakat, mufakat untuk kebenaran bukan untuk kepentingan, dan terjadi pergeseran nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat Minang yang berimplikasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara, dan ini menjadi Standing Point saya sebagai Calon Legislatif dari Minang, bagaimana mengagendakan adanya suatu misi perjuangan mengenai sub sistim pemerintahan nagari eksis sebagai suatu sub sistim ketatanegaraan kita, kalau itu masuk mempunyai dampak dan ephoria yang bagus terhadap masyarakat Minang karena sejarah mencatat sistim pemerintahan nagari ini terbukti, baik sistim Demokrasinya, maupun tata kelola pemerintahnya,” jelas Zulhendri.

Sistim Pemerintah Nagari ini ada 3 komponen, Ada Ulama,Cerdik pandai, ada Pemerintah yang dikombain lahirlah menjadi satu sebuah keputusan yang menyesuaikan dengan 3 pilar tadi, sehingga lahir sebuah tatanan budaya yang elok yang malu, dan tahu menempatkan sesuatu pada tempatnya dan yang menghargai sesama, dan tatanan budaya yang meletakkan kepentingan diatas kebenaran, siapapun yang benar selalu didahulukan, kebenaran menjadi tolak ukurnya, kebenaran berdiri dengan sendirinya datang dari yang di atas, dan inilah yang membuat tatanan sistim Pemerintahan Nagari terbukti dan teruji melahirkan orang-orang hebat pada masa lalu, dan saya punya tanggung jawab bagaimana mengreat ini menjadi sebuah agenda dalam institusi negara kita maupun dalam partai dan ini kita perjuangkan menjadi Trager saya representasi mewakili kepentingan daerah dan memperjuangkan apa yang menjadi pembangunan daerah baik dari sisi Sumber Daya Manusianya, Building, pembangunan infrastruktur dan seterusnya dan ini kan materi, tetapi yang lebih penting membangun manusia seutuhnya, mencetak manusia yang berbudaya dan beradab memiliki mentallity integritas yang bagus, sehingga kita berperan aktif melahirkan pemimpin-pemimpin di negeri ini yang mempunyai personality baik, yang mementingkan kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadinya,” pungkas Senior di Partai Golkar ini.(Erwin)

By admin

One thought on “Zulhendri Hasan, S.H.,M.H., Putera Minang Caleg DPR-RI: Fokus Saya Selain Infrastruktur, Menciptakan Calon Pemimpin Minang Yang Berbudaya Dan Beradab”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!